KUKANG PRIMATA KECIL YANG MEMATIKAN
Oleh :
Shella Aprielliyani
Kukang memiliki gigitan
beracun. Gigitan satwa
berbahaya yang paling kita kenal adalah gigitan komodo namun gigitan kukang lebih menarik dari pada komodo karena
meski pun
gigitan kukang tidak
mengandung bakteri tetapi gigitan kukang sama berbahaya dengan gigitan komodo dan reaksi yang
ditimbulkan oleh gigitan kukang terhadap tubuh manusia berbeda satu dengan yang
lainnya.
BONEKA CAKI VERSI HEWAN
Kukang
memiliki
gigitan yang berbahaya yaitu gigitan yang dapat mengandung racun, pada awalnya gigitan
kukang itu tidak beracun namun saja kukang punya kelenjar brancial yang
mengeluarkan sekret dan mengandung alergen peptida, kelenjar brancial yang
mengeluarkan cairan sekret serta mengandung alergen peptida ini dihasilkan oleh
lipatan lengan kukang ,alergen peptida ini sama dengan alergen peptida yang di
miliki oleh kucing, namun alergen peptida yang berada ditubuh kucing tidak
berbahaya dan reaksi alergen peptida ini sangat berbeda dengan alergen peptida
yang dimiliki oleh kukang.
Proses terjadinya gigitan
beracun dan mengandung cairan sekret pada gigitan kukang itu sendiri terjadi
dengan tidak sengaja dan terkadang terjadi dengan sengaja, proses terjadinya
dengan tidak sengaja itu terjadi pada saat kukang membersihkan tubuhnya sewaktu
bangun tidur pada pukul 17.00 sebelum ia beraktifitas dengan cara menjilati
seluruh tubuhnya dengan menggunakan lidah dan membasahi tubuhnya dengan
menggunakan air liurnya, kemudia rambut kukang disisir menggunakan gigi taringnya
serta toilet clow yaitu kuku yang terdapat pada jari kedua dan pada saat pagi
hari lebih tepatnya 5 menit sebelum matahari terbit kukang juga memberbersihkan
tubuhnya sebelum tidur.
Proses terjadinya
gigitan beracun dengan sengaja oleh kukang itu sendiri terkadang gigitan yang
mengandung racun di jadikan senjata untuk melindungi dirinya dari pemangsa atau
sejenisnya, sewaktu kukang sedang merasa terancam, kukang akan menjilati
lengannya dan seketika rancun akan menempel pada gigi taring kukang dan memiliki racun yang berbahaya.
AKIBAT GIGITAN MUNGIL
Akibat
gigitan kukang kita dapat mengalami
demam 1-3 hari dan jika pertahanan metabolisme tubuh kita sedang tidak fit
gigitan kukang tersebut berakibal fatal pada tubuhkan kita bisa mengalami gejala alergi yaitu berupa bengkak sekujur tubuh sampai waktu yang belum diketahui bahkah
yang paling fatal dari gigitan kukang
yaitu kematia. namun apabila kita digigit kukang saat kondisi tubuh kita sehat
dan pertahanan metabolisme tubuh kita kuat
maka tidak akan terjadi sesuatu yang berbahaya terhadap tubuh kita akan
tetapi kita tidak tau kapan metabolisme tubuh kita sedang fit dan kapan
pertahanan tubuh kita sedang tidak fit.
Pertolongan yang dapat kita lakukan
ketika tergigit oleh kukang. Terlebih
dahulu kita membersihkan lukanya kemudian kita dapat memberikan betadin, apabila tidak ada betadin kita dapat memberikan berikan gurasan daun
kerinyuh. Gurasan daun kerinyuh ini
lah yang paling efektif mengatsi gigitan kukang.
Di sisi ventral siku dari kedua kukang (Nycticebus coucang),
kelenjar brakialis mengeluarkan sekitar 10 mikroliter (ml) yang jelas, berbau
tajam cairan dalam bentuk keringat apokrin. Biasanya, dimiliki laki-laki dan kukang perempuan mengambil
posisi defensif dengan kepala menunduk ke bawah antara kaki depan terangkat,
seperti seorang pejuang miniatur dalam meraih kemenangan, sementara menanamkan kelenjar eksudat
ke kepala dan leher, Para lorises sering menjilat daerah mereka sendiri
kelenjar brakialis, dan juga menyeka kelenjar ini terhadap kepala mereka.
SUNTIKAN
KESENGSARAAN
Kelenjar aktif di kukang semuda 6 minggu, kukang memiliki gigi yang seperti jarum
khusus, gigi sisir yang digunakan untuk perawatan, dan asosiasi yang erat
dengan sisir ini dan yang menjilati kelenjar membuat asumsi yang alami untuk
memvisualisasikan sisir sebagai perangkat untuk menyuntikkan kelenjar sekresi
beracun berasal brakialis.
Meskipun desain maju racun pengiriman
arsitektur (suntik racun hypodermically melalui runcing tabung) telah
berkembang beberapa kali dalam vertebrata (yaitu, gila monster, ikan pari,
stonefish, ular), racun ofensif dan defensif yang jarang ditemukan di mamalia.
Para pemarah platypus dan air adalah mamalia yang paling baik didokumentasikan
dalam penggunaan strategi ini.
Dengan demikian, kukang akan menjadi contoh
tunggal primata yang menggunakan racun, memiliki perangkat khusus untuk
menyuntikkan, dan bahwa beban yang "menyengat".
secara sekunder dengan mengambil racun dari bagian tubuh tidak
terkait dengan toothcomb tersebut. Khusus gigi pada rahang bawah Loris telah
terbukti efektif dalam melakukan cair ke atas
Sementara kukang adalah predator serta pemakan buah, mangsa
mereka terdiri dari serangga dan vertebrata begitu kecil dibandingkan dengan
lorises bahwa racun tidak harus diperlukan untuk membunuh atau melumpuhkan
mangsa AQ2 ini sebelum menjadi dicerna oleh kukang.
Sedikit yang diketahui tentang predasi dari lorises dan apakah
gigitan mereka digunakan sebagai senjata defensif terhadap predator. Mereka tidak
mampu menangkis gigitan predator dengan mereka, dan mereka telah ditangkap dan
dibunuh oleh orang utan dan elang-elang Sebaliknya, gigitan mereka menimbulkan
pada pasangan kandang sosial yang umum dan parah. Luka ini menunjukkan daerah
yang terkena besar dengan hilangnya bulu, berkepanjangan edema,
lambat-penyembuhan, dan sering mengancam nyawa.
Hipotesis toksin
telah menyebabkan sejumlah upaya untuk mengkarakterisasi protein isi dari
kelenjar, Menyadari bahwa lorises adalah suatu prosimian biologi spesies yang
tidak sepenuhnya dipahami, kita kembali diperiksa berbagai komponen dari
eksudat baik dari lorises kerdil dan lambat (termasuk volatile protein berat
molekul rendah metabolit dan non-volatile lebih tinggi berat molekul fraksi)
dan menyajikan dua hipotesis untuk penggunaan ganda kelenjar. Selain menjadi
reservoir racun defensif, sekresi kelenjar berbau tajam menampilkan semua
komponen yang diperlukan untuk memainkan peran fungsional npenting dalam
penciuman.
KECIL-KECIL
CABE RAWIT
Zoonosis
adalah penularan penyakit antara satwa dengan manusia. Peluang penularan
penyakit semakin tinggi karena kukang adalah satwa liar dari golongan primata:
metabolisme tubuh similiar dengan kita manusia. Penyakit yang dapat ditularkan
(& terjadi/terlihat dengan segera) adalah flu, diare, penyakit kulit
(eksim, rambut rontok), penyakit pernafasan (batuk, TBC, radang paru-paru)
& lain-lain. Penyakit berat yang mungkin terjadi lainnya adalah penularan
virus HIV, ebola, penyakit-penyakit akibat virus lainnya, & kemungkinan
gangguan janin.
Penyakit-penyakit
berat biasanya tidak terjadi saat ini, tidak terjadi seketika. Kita tidak akan
pernah tahu, bahwa TBC atau mungkin gangguan janin terjadi karena kita pernah
memelihara kukang. Satwa yang tampak sehat bisa jadi merupakan satwa vektor
atau pembawa penyakit, meskipun satwa tersebut kelihatan sehat. Berpikirlah
lebih dalam & pertimbangkan masa depan teman-teman jika ingin mememelihara
kukang.
RUMAH ELIT YANG NYAMAN GAYA KUKANG
Kukang terkenal dengan kehidupan malamnya (nocturnal) Kukang jawa
adalah hewan primata yang primitif. Diwaktu malam
hari matanya menyalah karena ia hewan nocturnal hewan (aktif dimalan hari) dan
karena Retina (Repetum lucium pengaruh sinar rembulan) jadi menghasilkan
pancaran nyalah orange, Dibagian tubuh terdapat strip pola garpu, Jari kukang
oposit yaitu hampir 270o mengepalnya, dapat menggantung sampai
berjam-jam.
Semua jenis Kukang mempunyai ekor dan tipe ekor yang dimiliki
kukang yaitu tipe pestigial seperti tidak berekor tetapi sesungguhnya memiliki
ekor. Kukang memiliki badan yang lentur, bisa
meregangkan badan, meliuk, menggantung, & menggantung terbalik. Kukang
tidur dengan cara menggulung badannya seperti bola.
Layaknya hewan-hewan nocturnal lainnya,
pada siang hari kukang beristirahat atau tidur pada cabang-cabang pohon. N. coucang dewasa, induk dan infan, dan
pradewasa tidur menyendiri atau bertiga dengan individu dewasa atau pradewasa
lainnya yang masih dalam kelompok spesial selama 3 dari 10 hari. Kelompok tidur
kukang selalu terdiri atas satu infan. Infan tidur memeluk pinggang induknya. Infan akan tidur terpisah tetapi masih
bersebelahan dengan induk pada umur sekitar enam bulan.
Pada siang hari tubuhnya menggulung, karena ketika dia tidur di atas
pohon yang tinggi, dan dengan cara menggulung tubuhnya sendiri adalah salah
satu cara pertahanan diri/untuk melindungi diri dari musuhnya, kukang juga
memiliki Rinarium/ ujung hidung selalu
basah seperti anjing itu yang memperkuat pemciuamannya.
Secara teori kukang hanya
dapat dibedakan dari melihat kelaminnya secara langsung (jantan ada sekroptum dan pada betina tidak
ada sekroptumnya) namun pada kenyataannya kukang juga dapat dibedakan dengan
cara melihat bulu dari kukang biasanya bulu betina lebih cerah dari jantan dan
ukuran tubuh dari kukang itu sendiri, biasanya betina memiliki tubuh yang lebih
kecil dari pada jantan.
KUKANG CINTA BUMI
Kukang tidur menyendiri maupun berkelompok dengan kisaran 1-3
individu Kukang tidur diatas pohon yang tinggi. Tempat tidur yang dipilih yaitu
dahan, ranting, pelepah palem, ataupun liana yang memungkinkan mereka
bersembunyi dengan aman. Selain bagian vegetasi tersebut kukang tidak pernah
menggunakan lubang pohon atau tempat tidur lainnya.
Bahkan ada yang membenamkan diri ke dalam
tumpukan serasah tetapi hal ini sangat jarang ditemui. Satu yang menarik dari
kebiasaan tidur kukang yaitu posisi dimana mereka akan menggulungkan badan,
kepala diletakkan diantara kedua lutut/ekstrimitasnya.
Ketika malam hari tiba, kukang mulai
melakukan aktivitasnya. Mereka bergerak dengan menggunakan 4 anggota tubuhnya,
pergerakan seperti ini disebut dengan quadropedal ke segala arah baik itu
peregrakan vertical ataupun horizontal (climbing). Pada hewan-hewan yang hidup
di penangkaran, mereka bergerak memanjat dan mengitari kandang disebut dengan
aksplorasi. Tak jauh berbeda dengan kehidupannya di alam, kukang yang hidup di
penangkaran pun menciumi segala sesuatu / objek yang ditemuinya serta melakukan
penandaan / marking dengan urine.
kukang dihabitat aslinya memiliki peran
penting dalam menghijaukan habitatnya. Kukang yang hidup liar di alam memakan
pakan alaminya berupa biji-bijian, getah, nektar, buah-buahan hutan, serangga,
reptil kecil seperti cicak, bunglon dan kadal.
Kita ambil contoh pakan: nektar &
buah. Saat kukang memakan nektar bunga tumbuhan A, dia membantu penyerbukan
bunga tumbuhan A. Saat kukang memakan buah dari tumbuhan B, dia mengunyah
mengambil dagingnya dan membuang (melepehkan) kulit & bijinya. Kukang membantu
penyebaran biji tumbuhan B tersebut dengan kata lain kukang dapat membatu
penyebaran bibit tumbuhan dialam.
saya kena gigitan kukang liar nih, gejalanya infeksi plus kyk mati rasa di ujung jari saya, itu gak apa apa?
BalasHapusSaya digigit kukang tapi saya keluarin darah saya pas keluar kayak keluar air-air keringat gitu itu gakpapa aku gimana?
BalasHapus